Prepare to Singapore : Aku Punya Paspor, Mudah dan Cepat Tanpa Calo :)

Cek status, itulah kegiatanku pagi hari ini s̶e̶t̶e̶l̶a̶h̶ ̶f̶e̶s̶b̶u̶k̶a̶n̶,̶ ̶t̶w̶i̶t̶t̶e̶r̶a̶n̶ di kantor. Heheheheee. Bukan main senangnya saat melihat status pembuatan paspor ka Vara (buat barengan sama aku) yaitu “Serahkan Paspor” yang artinya paspor sudah jadi dan bisa di ambil siang ini.

Proses pengambilan paspor dilakukan setiap hari Senin-Jumat, pukul 13.00-16.00

Dengan berbekal Invoice Bukti Pembayaran Pembuatan Paspor, siang ini kami ke kantor imigrasi, langsung masuk tanpa antri, langsung maju ke depan, menancapkan bukti pembayaran tersebut ke sebuah kawat berdiri yang ada di depan meja tinggi tempat pengambilan paspor. Tunggu lagi, sebentar kok dan paspor sudah ditangan. Petugas juga meminta kita untuk memfotocopy terlebih dahulu paspor yang sudah jadi halaman yang ada fotonya + halaman belakang dan langsung memberikan fotocopyannya ke mereka sebagai berkas.

Dan Pasporpun sudah ada di genggaman tanganku. Rasanya SENANG SEKALI, kaya baru menang lotre… Hahhahaa, norak ye, kampungan ye #bodoamat 😛

Paspor Republik Indonesia

Sebelumnya
Sebuah pengalaman baru bagi saya untuk membuat sebuah paspor atau bahasa bulenya disebut passport. Mungkin, jika saya ga ada niatan ke luar negeri, saya ga akan buat paspor, percuma juga kan buat klo ga dipake. Tapi, berhubung tiket ke luar negeri sudah di tangan, mau tak mau, suka tak suka dan saya pun diwajibkan mempunyai sebuah buku hijau bertuliskan Paspor Republik Indonesia.

Berbekal artikel-artikel di internet mengenai cara pembuatan paspor, saya akhirnya tahu bahwa dengan melakukan pendaftaran paspor terlebih dahulu dengan pendaftaran online di internet, kita bisa menghemat waktu sekitar 3-4hari. Karena pekerjaan yang biasa dilakukan oleh bagian administrasi imigrasi, bisa kita lakukan sendiri di rumah atau di kantor hanya dengan bermodal internet. Walaupun, setelah kita daftar paspor secara online tersebut, kita tetep harus juga ikut mengantri dari pagi untuk proses verifikasi dokumen yang pastinya dengan cara manual.

Saya pun mulai menelusuri website milik kantor imigrasi dan mencari tahu apa saja yang diperlukan untuk diisi, ada menu apa saja, bagaimana css warnanya #gapenting, bagaimana penampilan form inputannya #gapenting, bagaimana bentuk reportnya #lebihgapenting 😀

Langkah-langkah membuat Pra Permohonan Paspor yaitu :
1. Nyalakan pc atau laptopmu, kemudian hubungkan ke internet *yaiyalah ini harus*
2. Buka web browser Anda (bisa pakai Internet Explorer atau Mozilla Firefox atau Google Crome atau browser-browser lainnya) dan mulai berselancar di http://www.imigrasi.go.id/
3. Masuk ke menu “Layanan Publik” – “Layanan Online” – “Layanan Passpor Online” atau bisa langsung diakses di http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/
4. Klik tombol Pra Permohonan Personal
5. Muncullah form Informasi Pemohon (1). Data yg harus diisi adalah:

  • Kanim* (Kantor Imigrasi tempat Anda akan membuat paspor)

UPDATE: Pengisian Kanim dilakukan setelah melakukan proses upload dokumen, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan tanggal kedatangan ke Kanim tersebut

  • Jenis Permohonan* (pembuatan paspor baru, penggantian maupun perubahan paspor lama)
  • No.  Paspor Lama
  • Jenis Paspor * (bisa 24 halaman atau 48 halaman personal)
  • No Rekomendasi Kemenaker (untuk TKI)
  • Nama Lengkap*
  • Nama Lain
  • Kelamin*
  • Alamat Email
  • Tinggi Badan*
  • Tempat Lahir*
  • Tanggal Lahir* (format penulisan: dd-MM-yyyy)
  • Pekerjaan*
  • Status Sipil*
  • No. Identitas* (Pilih KTP WNI kemudian isi nomor ktp Anda di kolom bawahnya)
  • Tanggal ID dikeluarkan*(format penulisan: dd-MM-yyyy)
  • Tempat ID dikeluarkan*
  • ID berlaku s/d*(format penulisan: dd-MM-yyyy)

6. Setelah semua kolom terisi, klik tombol Lanjut.
7. Muncullah form Informasi Pemohon (2). Data yg harus diisi adalah Alamat dan Nomor Telepon dari Rumah, Kantor, Orang Tua.
8. Isi juga biodata dari Ayah, Ibu, Suami/Istri mulai dari Nama, Kewarganegaraan, Tempat dan Tanggal Lahir.
9. Klik tombol Lanjut.
10. Muncullah form Informasi Pemohon (3).

Document Passport

Upload Hasil Scan Dokumen

Disini Anda diharuskan untuk mengupload dokumen-dokumen yang menjadi syarat dalam pembuatan sebuah passport. Scan KTP, scan Kartu Keluarga, scan Akte Lahir atau Ijazah, scan Surat Rekomendasi Kantor (bagi yang bekerja). Ukuran maksimal dari setiap file adalah 300kb, format .jpg format warna dokumen adalah gray scale (Scan warna aja, nanti pas diupload kesana otomatis berubah jd grayscale).
11. Jika sudah selesai, klik Lanjut.
12. Masukkan kode verifikasi sesuai yg ada di gambar, Lanjut.
13. Selesai deh….
14. Jangan lupa untuk print hasil pendaftaran online tadi yang bisa kita dapatkan dari link di halaman terakhir.

Keterangan =
* wajib diisi
Surat permohonan ini dibuat minimal satu hari (siang, sore atau malam hari) sebelum besok pagi ke kantor imigrasi terdekat.

Contoh surat rekomendasi kantor atau surat sponsor dari kantor untuk pembuatan paspor, bisa didownload di -> Contoh Surat Rekomendasi Sponsor dari Kantor untuk Pembuatan Paspor

Cara pengisian form Pra Permohonan Personal yang terbaru bisa didownload disini -> http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/general/faq.pdf

Selanjutnya
Setelah sorenya habis daftar online, kita pun memutuskan untuk datang keesokan paginya ke kantor imigrasi. Karena kami memilih kanim di Jakarta Utara, maka kamipun sudah sampai disana hari Selasa, 22 Maret 2011 pukul 07.20 (buka kantor jam 08.00) dan apa yang saya lihat? Disana sudah RAMAI orang, baik yang mau membuat paspor baru, memperpanjang paspor atau pun untuk foto dan wawancara.

Selama proses menunggu, saya d̶e̶n̶g̶a̶n̶ ̶b̶o̶d̶o̶h̶n̶y̶a̶ duduk di bawah pohon yang rindang (Seharusnya, pas baru dateng, langsung ikutan ngantri deket pintu) dan bertanya kepada seorang ibu yang sudah berumur, ternyata ia mau membuat paspor juga untuk umroh dan yang mengagetkan adalah, dia sudah datang sejak jam 05.30. NIAT SEKALI.

Datanglah sepagi mungkin agar pembuatan paspor cepat selesai tanpa menunggu antri yang lama dan duduklah di dekat pintu masuk

Aku tak lupa membeli formulir pendaftaran yang ada stempel gratisnya tetapi harus tetap bayar, dijual di tempat foto kopian samping kantor imigrasi. Harga untuk sebuah map + surat pernyataan berwarna merah + materai 6.000 dan formulir pendaftaran yaitu Rp13.000 (bisnis yang sangat menjanjikan untuk membuka usaha fotokopian disana). Hahhaaa

Jam 08.00 pun tiba, semua pada baris untuk menghadapi meja pendaftaran, yup saya kebagian nomor 28, semoga ga lama dan bisa selesai hari ini #berharap. Satu per satu nama dipanggil dan jelas si ibu itu orang yg pertama dipanggil, hanya sayang beribu sayang, ibu itu harus pulang lagi ke rumah karena dia tidak membawa dokumen asli dari semua dokumen yang dibutuhkan. *kasian*

Oh iya, apa saja yang harus dibawa ke kantor imigrasi, ini dia:
1. Fotokopi KTP ukuran A4 (bukan diperbesar, hanya jangan dipotong seukuran ktp asli), aslinya juga dibawa.
2. Fotokopi KK, aslinya juga dibawa. (Usahakan sudah menggunakan kk yang baru berwarna biru, tapi pas kemarin saya masih pakai kk yang lama warna merah tetep bisa sih).
3. Fotokopi Ijazah terakhir dan aslinya.

4. Fotokopi surat nikah, aslinya juga dibawa. (Bagi yang sudah menikah, yang sudah janda atau duda sepertinya harus dibawa juga deh…)
5. Surat Rekomendasi Kantor cukup aslinya saja.
6. Printan hasil Pendaftaran Paspor Online cukup aslinya saja.
7. Isi formulir pendaftaran yang barusan dibeli, beserta surat pernyataannya. Ttd yang bagus di atas materai dan di lembar kedua formulir.
8. Semua berkas tersebut dimasukkan ke dalam map (yang td baru beli -red).

“Nanda Ayu Wiyanti”, ucap salah satu petugas imigrasi (ada 2 orang, yg satu mba2 cantik putih berjilbab dengan suara yang amat keras dan sangat cepat, yang satunya bapak-bapak, pakai kaca mata, agak baik keliatannya). Kira2 jam setengah 10an. Saya menyerahkan semua berkas tersebut dan mulailah si bapak c̶o̶r̶e̶t̶2̶ mencocokkan data. Jika kalian dapet jatah sama si mba berjilbab, jangan aneh klo dia manggil sayang, nanya2 nama, alamat, tanggal lahir, alamat web daftar online beserta ukuran maksimum file yang diupload.

Paspor Nanda Baru Jadi

Semua sudah diverifikasi, kita diharuskan memfotokopi formulir pendaftaran yang tadi, entah buat apa, ngikut aja dah, bagi2 rezeki sama si tukang fotokopi (selembar @ Rp300,00.). Balik lagi ke bapak2 buat menyerahkan fotokopiannya. Disini nih perbedaannya antara yang sudah daftar online dan tidak, jika kalian belum daftar online maka petugas akan bicara, “silahkan bapak/ibu kembali lagi hari Jumat untuk pembayaran, foto dan wawancara”. Sedangkan yang sudah daftar online, bisa langsung nunggu dipanggil namanya lagi untuk membayar biaya pembuatan paspor (tumben, buat bayar-bayar aja mesti nunggu), hehhee sebenernya karena sebelum proses pembayaran, ada proses pengecekan ke server pusat dulu mengenai data kita. Disini nih yang nunggunya lama. Akhirnya setengah 12 disebutlah nama saya. Rp255.000,00 itu jumlah yang harus dibayarkan untuk pembuatan paspor 48halaman (yang 24halaman KHUSUS TKI, ini kata orang imigrasinya lhoo sebesar Rp105.000).

Setelah bayar, kembali nunggu lagi untuk mendapatkan nomor antrian foto dan wawancara. Sudah dapat nomor antrian, ya nunggu lagi. Oh iya, disini juga dikasih invoice atas pembayaran pembuatan paspor yang tadi. Tak terasa sudah jam 12 siang, saatnya istirahat.

Makan siang pake nasi bebek di sekitar kantor imigrasi yang kurang enak…. Balik lagi di kantor imigrasi jam 1 siang. Pemanggilan untuk foto kembali di lanjutkan, tiba giliran saya, masuklah ke sebuah ruangan sempit (satu ruangan dengan wawancara, cuma berbeda meja saja). Duduk, hadap kamera, senyum dikit dan jepret, tanpa flash. Sudah mbak, silahkan keluar (diusir bo!).

Foto untuk paspor bagi wanita berjilbab DILARANG menggunakan jilbab berwarna putih

Anehnya, kenapa tidak sekalian habis foto langsung wawancara, secara ruangan itu kecil, palingan cuma 2×2 m. Tapi ini disuruh nunggu lagi dengan menggunakan nomor antrian yg sama. Baiklah, saya akan jadi orang yang sabar hari ini… Hihiiii.

Saatnya wawancara, jeng-jeng, setelah menyusun rencana dengan ka Vara, klo ditanya ini, jawabnya ini aja ya Kak, klo ditanya berapa hari disana, jawabnya ini, nginep dimana, jawabnya disini (hahahha, niatttt bet dah). Ternyata, apa yang dilakukan disana? Pertanyaan SEPELE (mungkin karena sebelumnya ka Vara sudah ditanya yang macem2 kali yak mengenai mau kemana, dengan siapa, disana nginep dimana, ada keperluan apa), penegasan tentang tempat tanggal lahir yang dibolak-balik, penegasan penulisan nama yang sudah tercetak diselembar kertas beserta foto dan data diri kita. Setelah itu, tanda tangan deh. Selesai, tak lupa pula petugas imigrasinya memberi tahu tanggal berapa tuh paspor sudah selesai dan bisa diambil.

Jam 2 siang, semua proses pembuatan paspor telah selesai dan siap balik lagi ke kantor buat kerja. Senin jadi, insya Allah.

31 thoughts on “Prepare to Singapore : Aku Punya Paspor, Mudah dan Cepat Tanpa Calo :)

  1. Kok gw coba isi form pra permohonannya gak bisa lanjut yah? Padahal semua yang pake tanda bintang * udah gw isi semua. Tapi ada warna eror di tanggal ID dikeluarkan dan masa berlaku padahal udah gw isi juga. Apa wkt dulu tidak ada eror seperti ini?

  2. @Oca, sepertinya saya tahu masalahnya (sudah saya coba, hihihi…)
    Penulisan tanggal kan dd-mm-yy kan, jadi cara isinya harus 01-01-1911, kalo kamu isinya 01011911 keluar deh tuh tanda error !
    hehehe…. semoga saya benar yah… selamat mencoba…. ^^

  3. hmmmm
    maap mau numpang tanya..kalo buat pasport bisa ngga di semua kantor imigrasi…maksudnya tdk harus di kantor imigrasi semarang?
    thanks…..

    • Setauku sih bisa….
      Jika ingin daftar online terlebih dahulu, maka pilih Kanim-nya sesuai dengan kantor imigrasi dimana paspornya ingin dibuat.
      Misalnya: Asalnya dari Semarang, tapi buat paspornya di Kanim Jakarta Utara.
      Semoga membantu 🙂

  4. tetap gakk bisa mbak padahal sudah saya upluod tiga2 nya…tetap cek tanggal tidak bisa tulisannya saf not coneccted to other party…gmn ya?

  5. mba boleh tanya ga klo tanpa surat sponsor dr kantor boleh ga ? dan status diKTP sama di KK beda kalau di KTP masih mahasiswi sdgkn di KK uda karyawati

    thanks,
    endang

    • Iya murah, 255rb itu untuk biaya paspor 48hal. Sebelumnya jangan lupa beli formulir pendaftaran, klo di Jakarta utara sih harganya 13rb.

      Makanya, mending ngurus sendiri daripada pake calo 🙂

      Regards,
      Nanda Ayu Wiyanti

      sent from NandaBerry

  6. mbak, itu website untuk masuk ke layanan publiknya selalu susah gitu ya? aku nyoba seharian gak bisa2, busyeeet dech ini kantor imigarasi niat apa kagak ya pakai sistem onlie, koq mau masuk aja susahnya ajubille….. thanks.

  7. Mbak, maaf nanya2 dikit. Aku dah berhasil sampai aku dapet tanda terima pra permohonan. Trus disuruh cek status, aku masukin nmr reg, di kolom status nya msh kosong, padahal besok rencana mau ke imigrasi, harus tunggu ada status apa nggak sih? Thx

  8. mba, numpang tanya donk.. aku kan udah bikin pasport online, nah setelah daftar aku dapet email yang berupa tanda terima pra permohonan , aku print tuh ada 2 lembar, lembar 1 u/ pemohon/bank lembar kedua untuk kanim.. nah yang aku bingungin di tanda terima itu udah tertulis total pembuatan pasport..sedangkan disitu ada no billing dan saya sendiri belum bayar. besoknya saya ke BNI U/ Bayar.. tapi kata teller bank nya itu sudah di bayar. itu gimana ya solusinya ?

    • Sepengetahuanku pas baru minggu kemarin anterin pacar, setelah dia daftar online, dia bawa printan pra permohonan online itu ke bank bni dan bayar sesuai yg tertulis di printan itu.
      Sesudah bayar, dapet struk pembayaran dari bank bninya. Yg nantinya struk pembayaran bni itu disertakan saat pembuatan paspor di kantor imigrasi.

      Misalnya klo petugas bni bilang itu sdh dibayar pdhal kita blm merasa bayar, mgkin bisa minta struk pembayarannya kembali (minta print ulang).

      Semoga membantu.

  9. kak mau tanya untuk masalah nama tidak ada perubahan ya?
    kan biasanya sistem barat ada sistem nama belakang(keluarga)
    jadi kakak tidak perlu nambah nama ayah dibelakang?

Tinggalkan Balasan ke Nanda Ayu Wiyanti Batalkan balasan